TUGAS 4
Kode MK / Kelas : ID 300 D
No. / Nama / Nim : 30 / Gladys Heny Nere / 702011160
1.
Pentingnya Kepentingan
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya
esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil
memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya
kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya
maupun bagi lingkungannya.
Kepentingan
sangat diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis ataupun organisasi tertentu. Kepentingan
dapat juga dikatakan sebagai tujuan yang harus dicapai,karena ada hal-hal
tertentu yang dilakukan guna memenuhi kepentingan itu sendiri. Kepentingan dapat
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Ø Kepentingan
Umum : yaitu kepentingan yang mengutamakan kepuasan bersama dalam sebuah
lingkungan atau dalam sebuah organisasi.
Ø Kepentingan
pribadi : yaitu kepentingan yang
berpusat pada kepuasan individu. Individu ini akan berusaha melakukan apa saja
untuk mencapai kepuasan yang telah menjadi kepentingannya atau hal yang
diprioritaskan.
2.
Perbeedaan manajer dan Pemimpin
Perbedaan pemimpin dan manajer agak sulit untuk dibedakan,karena
pemimpin dan manager ibarat 1 koin dengan 2 sisi. Artinya,walaupun berbeda
namun manager dan pemimpin mempunyai fungsi yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut
tidak mungkin dilakukan tanpa keberadaan peran lain. Pemimpin yang tidak bisa mengelola akan gagal dalam
kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin akan gagal dalam
aktivitas manajerialnya. Namun
sesungguhnya pemimpin dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan
terdapat perbedaan diantara keduanya.
Pemimpin (leader)
adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinanpersonality atau authority (berwibawa). Ia
disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan
kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader)
dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi
bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif
leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.
Sedangkan
manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya
hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya”
saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti
perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer
tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal
saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan
falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”.
Perbedaan Manajer dan Pemimpin
Manajer
|
Pemimpin
|
· Mengelola
· Dapat di cetak
· Memelihara
· Memfokuskan pada sistem dan
struktur
· Mengandalkan kontrol
· Berorientasi jangka pendek
· Bertanya bagaimana dan kapan
· Berorientasi pada hasil
· Meniru
· Menerima status quo
· Seperti tentara yang siap selalu
diperintah
· Melakukan dengan benar
|
· Berinovasi
· Tidak dapat di cetak
· Mengembangkan
· Memfokuskan pada orang-orang
(bawahan)
· Menumbuhkan kepercayaan
· Memiliki perspektif jangka panjang
· Bertanya apa dan mengapa
· Berorientasi pada peluang-peluang
masa depan
· Menciptakan
· Menentang status quo
· Adalah dirinya sendiri
· Melakukan hal yang benar
|
Lebih
spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari
tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang
diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja.
Berdasarkan
sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur formal
(seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang
dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai
dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat pengangkatan. Sedangkan
pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial
dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan
dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagaistaf atau
karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki organisasi. Bawahan
atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan hukuman
oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan
yang biasanya disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut
menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan
pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta
perlakuannya yang baik.
Adapun dari
segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada
lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada
atasannya. Sedangkanpemimpin (leader) dapat memimpin
lingkungan kerja organisasi baik formal maupun informal dan bertanggung jawab
kepada anak buahnya. Seorang pemimpin (leader)
merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari
organisasi.
Berdasarkan
hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki fungsi
dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada
arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan
manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning),
pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing),
pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam
menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan
dapat melakukan paksaan atau hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan
seorang pemimpin (leader) lebih menekankan pengaruh atau karisma yang
dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin.
Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang
menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman.
Pemimpin dan
manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik sentral
dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun
perusahaan. Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin
atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan
organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal
yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan pemimpin
adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara
keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan
yang berbeda-beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
3.
Kepemimpinan awal dan Kontemporer
Kepemimpinan
awal itu berfokus pada pemimpin (teori
ciri) dan cara pemimpin itu berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).
Teori
ciri
Riset
kepemimpinan di tahun 1920-an dan 1930-an berfokus pada ciri pemimpin
karakteristik yang mungkin digunakan untuk membedakan pemimpin dari
non pemimpin. Maksudnya adalah mengisolasi saru ciri atau lebih
yang dimiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki non pemimpin. Beberapa ciri
yang dipelajari itu meliputi postur fisik, penampilan, kelas social,
stabilitas emosi, kecekatan berpidato, dan kemampuan bersosialisasi. Adapun
tujuh ciri yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif meliputi hasrat,
keinginan memimpin, kejujuran dan integritas,kepercayaan diri, kecerdasan, dan
pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan dan ekstraversi.
Teori
perilaku
Teori-teori
kepemimpinan yang mengenali perilaku dengan membedakan antara pemimpin yang
efektif dan yang tidak efektif. Para peneliti berharap bahwa pendekatan teori
perilaku akan memberikan jawaban yang lebih pasti tentang sifat kepemimpinan
daripada teori ciri perilaku.
Sedangkan
kepemimpinan kontemporer adalah kepemimpinan teori yang baru dikembangkan, kepemimpinan
ini meliputi Teori atribusi kepemimpinan,
Kepemimpinan kharismatik, Kepemimpinan transformasional, dan teori
Visioner.
Teori Atribusi Kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan pemimpin mengelola sifat-sifat/ciri/latar belakang orang-orang
yang dipimpinnya sehingga dapat dipengaruhi untuk melakukan sesuatu demi
kepentingan organisasi.
Kepemimpinan kharismatik merupakan
sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan para
pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa percaya diri, keyakinan yang
kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa
atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para
pengikut. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin
karismatik untuk merutinisasi karisma walaupun sukar untuk dilaksanakan.
Kepemimpinan karismatik memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para
pengikut dan organisasi.
Kepemimpinan pentransformasi
(transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya
kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Dari teori ini memberikan suatu kejelasan tentang
cara pemimpin transformasional mengubah budaya dan strategi-strategi sebuah
organisasi. Pada umumnya, para pemimpin transformasional memformulasikan sebuah
visi, mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi
untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.
Kepemimpinan visioner adalah
pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya dalam hal
keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang lebih tinggi (greater good). Pemimpin yang visioner akan rela berkorban karena ia dapat melihat
bahwa ada sesuatu yang berharga di ujung perjuangannya.
4.
Contoh sikap dan
karakteristik kepemimpinan
Sikap seorang pemimpin adalah :
Ø Bertanggung jawab, Jujur, Tegas, Adil dan Bijaksana
Ø Menjadi contoh bagi rekan-rekannya atau bawahannya
Ø Rendah hari
Ø Menguasai diri,dan lingkungan
Ø Mengutamakan kepentingan kelompok
Karakter seorang
pemimpin adalah sebagai berikut :
Ø Drive (dorongan) : pemimpin yang unggul memiliki dorongan
untuk bertindak dan meraih hasil serta mampu menginspirasi anggotanya.
Ø Desire to lead (keinginan) : pemimpin yang unggul harus
memiliki keinginan yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin yang lainnya, dan
menunjukkan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab.
Ø Integrity (integritas) : seorang pemimpin harus mampu
menunjukkan integritas moral yang kokoh dan layak diteladani.
Ø Self Confidence (percaya diri) : pemimpin yang unggul
memiliki rasa percaya diri yang kuat, dan mampu meradiasikan self confidence
ini kepada anggotanya.
Ø Intelligence (cerdas) : seorang pemimpin memeliki kecerdasan,
mampu mengolah beragam informasi dan menganalisanya guna membuat keputusan yang
tepat.
Ø Job-rellevant Knowlledge : seorang pemimpin harus berwawasan
luas dan memiliki pengetahuan yang relevan dengan bidang tugas yang
dijalaninya.
Daftar pustaka
/ Sumber