Rabu, 26 Juni 2013

CELL ANIMATION



CELL ANIMATION

Di dalam sejarah film animasi banyak perkembangan yang terjadi, utamanya dalam hal teknis. Pada awal animasi ditemukan (permulaan abad 20), animator harus menggambar animasinya di atas kertas satu demi satu, termasuk gambar latar belakang. Misalnya, jika karakter kartun sedang berjalan melintasi pagar rumah dan pohon apel, maka animator harus menggambar di setiap lembar kertasnya pagar dan pohon tersebut di samping karakter yang sedang berjalan ini. Padahal pohon dan pagar ini tidak bergerak sehingga terasa bahwa cara ini sangat tidak efisien dan terkesan membuang-buang waktu.
Pada saat ditemukannya cell animation, animator dapat berlega hati karena gambar backgrounddapat dilukis terpisah dan lebih detil. Sementara gambar karakter  dibuat di atas selembar celluloid (semacam plastik transparant) dan diberi cat yang bersifat padat sehingga apabila digabungkan, akan tercipta kesan bahwa karakter tersebut berada di suasana alam yang digambarkan oleh background  yang telah ditentukan. Misalnya Donald Duck sedang berlari di sebuah jalan dengan pemandangan gunung, hutan, dan sungai (background). Gambar Donald dibuat di atas kertas yang kemudian dipindahkan (dijiplak ulang) pada celluloid dengan jumlah gambar yang telah ditentukan,sementara gambar pemandangan dibuat diselembar kertas yang kemudian dilukis dengan cat plakat.
Cara ini sangat populer dan bertahan hingga abad ke-20. Cara ini sering disebut cell animation karena animasi tersebut digambar dengan media. Banyak film animasi yang baik telah diciptakan dengan cara cell animation. Namun pemakaian cell dan cat animasi khusus tetap saja mempunyai kekurangan, di samping harga cell yang cukup mahal dan penggunaan warna-warna yang juga terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi,utamanya di bidang komputer, tugas pengecatan cel-animation mulai dialihkan ke komputer. Sesudah animator selesai dengan line drawingnya, pewarnaan akan diteruskan oleh komputer. Tentu saja hasilnya lebih baik dan lebih presisi. Yang pasti adalah animator tidak akan kekurangan cat. Maka perusahaan-perusaahaan besar yang bergerak di bidang animasi mulai bergeser menggunakan komputer untuk mempermudah dan mempercepat produksinya.

PENGERTIAN CELL ANIMATION

Kata “cell” berasal dari kata “celluloid”, yang merupakan material yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak. Sekarang, material film dibuat dari asetat (acetate), bukan celluloid. Celluloid yang sebenarnya terdiri dari selulosa nitrat dan kapur barus yang digunakan pertama kali pada pertengahan abad ke 20, tapi karena mudah terbakar dan dimensi yang tidak stabil lalu digantikan oleh selulosa asetat. Potongan animasi dibuat pada sebuah potongan asetat atau sel (cell). Disebut cell animation karena teknik pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent. Sel animasi biasanya merupakan lembaran-lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal.
Sel animasi merupakan sel yang terpisah dari lembaran latar belakang dan sebuah sel untuk masing-masing obyek yang bergerak secara mandiri di atas latar belakang. Lembaran-lembaran ini memungkinkan animator untuk memisahkan dan menggambar kembali bagian-bagian gambar yang berubah antara frame yang berurutan.
Sebuah frame terdiri dari sel latar belakang dan sel di atasnya. Misalnya seorang animator ingin membuat karakter yang berjalan, pertama-tama dia menggambar lembaran latar belakang, kemudian membuat karakter akan berjalan pada lembaran berikutnya, selanjutnya membuat membuat karakter ketika kaki diangkat dan akhirnya membuat karakter kaki dilangkahkan. Di antara lembaran-lembaran (frame-frame) dapat disipi efek animasi agar karakter berjalan itu mulus. Frame-frame yang digunakan untuk menyisipi celah-celah tersebut disebut keyframe. Selain dengan keyframe   proses animasi sel dengan layering dan tweening dapat dibuat dengan animasi computer.



SEJARAH CELL ANIMATION

Stuart Blackton, Anglo-Amerika, produser film yang lahir tahun 1800-an, animasi potongan sel pertama disebut "Humorous Phases of Funny Faces". Sebagian besar dari film ini menggunakan life action effects (stop motion), tetapi itu dulunya merupakan acuan untuk perkembangan film animasi di Amerika. Pada tahun 1907, Blackton mengarahkan film lain yang memotivasi Eropa untuk lebih teliti dalam mengeksplorasi cell animation.

TEKNIK DAN CARA KERJA CELL ANIMATION

Pada umumnya, karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas background yang statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus digambar ulang dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya. Teknik ini juga dapat mengurangi jumlah biaya produksi
Teknik ini ditemukan oleh Earl Hurd, dan dipatenkan pada tahun 1914. Dulunya mereka menggambar garis sketsa di sisi depan cel sedangkan mewarnainya di sisi blakang cel, namun sejak tahun 1960an proses ini diganti dengan teknik xerografi atau teknik fotocopy. Ini merupakan teknik penting lain yang dikembangkan oleh Caster Carlson di Animation Photo Transfer Process, Pertama kali ditunjukan di The Black Cauldron pada tahun 1985

Tidak setiap detail dari film animasi sel baru ditarik ke setiap frame. Jika ini begitu, film animasi sel akan mengambil lebih lama untuk menghasilkan. Itu umum bagi animator untuk membuat piring latar belakang. Sebuah piring latar belakang latar belakang digambar tangan yang digunakan kembali untuk beberapa adegan. Animator sering digunakan kembali gambar, khususnya gambar karakter berjalan, karena akan sangat tidak efisien untuk redraw sesuatu yang begitu berulang-ulang.

SUSUNAN CELL ANIMATION

Cell animation sendiri merupakan susunan dari layer, dan layer sendiri dapat diumpamakan sebagai lembaran kertas transparan dimana pada kertas tersebut dapat digambar, ditulis atau sebagai tempat konten-konten dari pekerjaan kita. gambar atau konten tersebut dapat dihapus tanpa mempengaruhi layer/lapisan lainya, baik yang di atasnya maupun dibawahnya.
Salah satu fungsi dari layer/lapisan adalah memudahkan proses dari sebuah gambar pada saat mengedit/memodiifkasi gambar kita. 
Contohnya saat kita ini menggambar di layer 1 dan itu salah sedangkan kita sudah membuat beberapa layer lain, baik background ataupun objek lainya, kita tinggal menseleksi gambar yang salah tersebut pada layer yang menampung gambar yang salah tadi dan memperbaikinya tanpa mengubah susunan layer yang sudah ada.

PENGGUNAAN CELL ANIMATION

Ingatkah Anda saat menonton kartun dulu waktu masih anak-anak atau remaja, dan mengetahui mana objek yang bergerak dan warnana berbeda dengan backgroundnya? Misalnya sebuah benda berada di foreground layer bersama dengan objek lainnya, dan Anda mengetahuina saat benda 1 itu bergerak sebelum benda 2 tersebut bergerak ke adegan yg lain. Jika demikian berarti Anda menyadari adanya background plate.
Scooby Doo dan Tom & Jerry merukapan salah satu dari beberapa kartun yang menggunakan cell animation pada pengerjaannya dan background plate sebagai alat bantu produksinya.
Sekarang Cell animation digunakan sebagian dalam periklanan, web desain, game dan kartun itu sendiri. 

PERKEMBANGAN CELL ANIMATION

Didalam cell animation, setiap frame merupakan hand-drawn, dan membuat proses pembuatannya semakin panjang dan rumit. Namun, banyak seniman dan kritikus berpendapat bahwa cell aniation lebih personal, dalam arti lain dia lebih memliki sifat hidup karena penciptaan yang kompleks. Selain itu, dari segi tampilan cell animation sangat berbeda dari aniamasi komputer. Kita bisa saja membuat gambar komputer terlihat seperti gambar tangan, tetapi itu tidak akan terlihat sama persis atau terlihat natural. Saat ini pun, beberapa orang lebih memilih cell animasi untuk proses pembuatannya di banding menggunakan animasi komputer dalam beberapa alasan.

Pengertian Layer
Layer merupakan kumpulan atau lapisan yang berfungsi sebagai penempatan suatu objek, atau bisa juga di sebut sebagai kanvas untuk sebuah objek.
Layer sangat membantu untuk pengeditan objek tertentu, dengan adanya layer kita akan lebih mudah mengedit suatu objek tanpa menggangu objek lainya, hal ini jika kita membuat objek lebih dari satu.

Penggunaan layer dalam cell animation
Layer berguna sebagai tempat untuk meletakkan sebuah objek. Di dalam layer, kita tidak hanya meletakkan satu objek, namun kita dapat meletakkan banyak objek secara bersamaan. Apabila kita membuat dua objek dan masing-masing dalam 2 layer dan 2 objek tersebut bersentuhan, maka akan tampak gambar tersebut saling bertumpukan.
          Dalam praproduksi film animasi penggunaan cell animation dibutuhkan konsep cerita yang harus dibuat dalam bentuk narasi yang disebut script. Untuk menyamakan konsep dasar secara jelas antara script writer, director dan animator maka script itu harus diterjemahkan kedalam gambar yang disebut storyboard. Pada dasarnya, script dan storyboard adalah dasar dari keseluruhan proses animasi. Metode sinkronisasi dialog dengan gerakan, bahasa tubuh sang tokoh karakter, musik dan posisi kamera kemudian dicatat dalam sebuah kolom graphic yang menyatukan elemen-elemen tersebut menjadi sebuah pedoman dalam setiap adegan animasi. Kolom graphic itu kemudian kita kenal sebagai Exposure Sheet. Kadang karena kebutuhan yang lebih spesific membuat data-data musik harus dibuat dalam satu graphic terpisah yang disebut Bar Sheet.

          Kemudian setelah melalui proses praproduksi, maka animator mulai bekerja menggambar gambar-gambar ekstrim yang menjadi penentu arah gerakan/antisipasi yang lebih dikenal dengan keyframe. Animator yang bertanggung-jawab untuk membuat gambar-gambar keyframe ini disebut keyframer. Seorang keyframer harus memperhatikan kaidah-kaidah animasi dalam membuat gerakan-gerakan animasi seperti; anticipation, timing, secondary action, squash-stretch, balance, staging,overlapping action,gesture dan masih banyak lagi. Selesai keyframe dibuat, maka proses berlanjut pada pengisian gambar-gambar yang mengisi gerakan diantara gambar-gambar keyframe yang disebut inbetween. Banyak sedikitnya jumlah gambar inbetween tergantung pada durasi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan dari keyframe yang satu ke keyframe berikutnya. 

            Animator yang bertugas membuat gambar inbetween adalah inbetweener. Sampai pada proses ini, animasi gerakan sudah bisa dilihat.Proses produksi biasanya tidak dilanjutkan sebelum director dan animator berdiskusi untuk mengevaluasi seluruh gerakan animasi.Proses ini disebut line test atau disebut juga pencil test karena media yang digunakan pada proses ini adalah pensil.

          Kadang dalam sebuah film animasi, banyak adegan yang harus dikerjakan oleh lebih dari satu animator. Hal ini menyebabkan banyaknya gaya / style penggambaran keyframe atau inbetween yang berbeda-beda antara satu animator dengan yang lain. Untuk mengatasi hal ini, maka dibutuhkan tenaga cleaned-up artist yang bertugas menyamakan gambar-gambar animasi yang sudah dibuat. Cleaned-up animasi yang sudah jadi ditrace ke transparent cel ( celluloid ) dengan pena tinta. Kemudian proses pewarnaan dilakukan dibelakang kertas celluloid dengan opaque acrylic paint. Proses ini dinamakan proses inking atau pen-tintaan. Proses ini adalah proses production terakhir sebelum kertas cell siap diletakkan pada gambar latarbelakang yang kemudian di foto dengan menggunakan kamera animasi. 

            Dengan berkembangnya teknologi, proses konvesional ini sudah mulai ditinggalkan oleh banyak studio studio. Setelah proses keyframing, biasanya proses inbetweening dilakukan dengan komputer software khusus yang bsa langsung membuat inbetween secara digital.

Penggunaan istilah dalam cell animation
ü  Straight Ahead Animation merupakan animasi yang hanya menggunakan metode gambar dari gerakan satu ke gerakan lain dalam sebuah sekuen yang berkembang.
ü  Pose Planning Animation merupakan animasi yang menggunakan metode key atau extreme pose.
ü  Planned Animation merupakan sebuah sistem yang mengunakan gambar animasi yang sama pada adegan yang berbeda. Sistem ini sering digunakan dalam pembuatan kartun seri untuk acara TV karena deathline yang harus dikerjakan dalam pembuatan TV series.
ü  Cycle Animation yaitu sistem penggunaan celluloid panjang ( 12 inches ) untuk menggambarkan gerakan yang berulang-ulang. Sistem ini biasa digunakan untuk paning camera movement.
ü  Limited Animation yaitu sistem animasi yang membagi-bagi gambar sebuah karakter sesuai dengan kebutuhan dalam sebuah adegan. Tujuannya adalah untuk meminimalisasikan waktu pengerjaan karena sistem ini hanya mengganti anggota tubuh karakter tertentu ( misalnya gerakan bibir untuk dalog ) tanpa merubah posisi anggota tubuh lainnya dalam adegan yang berbeda. 

Kamis, 13 Juni 2013

STOP MOTION

Stop motion

Stop motion video adalah sebuah seni membuat Motion Video dengan cara mengcapture obyek tsb dengan sebuah kamera, dan dijalankan dengan cara digabungkan hingga menjadi sebuah frame yang akan memutar menjadi sebuah bentuk obyek video. Dengan memanipulasi sebuah obyek yang diam, dengan mengcapture obyek tersebut dan disusun menjadi satu, akan telihat seperti obyek yang bergerak.
 
Dalam perkembangannya, stop motion animation sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat sederhana sekali. Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang paling dibutuhkan dalam pengerjaannya teliti dan telaten. Animasi ini bukan animasi yang bisa dibuat dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya.
Dalam perkembangannya, stop motion pertama kali ditemukan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906, saat itu teknik yang digunakan untuk menggambar ekspresi wajah sebuah tokoh kartun pada papan tulis, kemudian gambar itu di ambil dengan still kamera lalu gambar dipapan itu dihapus untuk menggambar ekspresi wajah yang berbeda. Stop motion memiliki sejarah panjang dalam film.stop motion sering di gunakan untuk menunjukkan benda bergerak seolah olah benda itu bergerak dengan sihir.orang yang bisa bilang mendapat pengakuan untuk penciptaan stop motion kali pertama adalah Albert E.Smith dan J.Stuart Blackton dalam animasinya yang berjudul The Humpty Dumpty Circus yang di buat pada 1897. Dalam animasi itu ditampilkan sirkus akrobat yang terdiri atas mainan dan binatang mainan. Sayangnya,dokumentasi animasi itu hilang sehingga tidak ada yang pernah melihatnya lagi. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir (pelopor) efek spesial bernama George Melies, seorang yang ahli dalam film asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.

Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak itu, stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).

Hal utama yang harus diketahui dalam pembuatan animasi stop motion, salah satunya adalah Frame. Frame adalah satuan terkecil dalam video, pada program flash,  frame diumpamakan seperti kertas hvs yang telah digambar, dan contoh apabila framenya kita perpanjang sebanyak 5 frame, maka diumpamakan seperti 5 kertas hvs dengan gambar yang sama.apabila kita merubah gambar salah satu frame, maka frame yang lain akan mengikuti perubahan gambar tersebut. karena frame tidak dapat berdiri sendiri. Kembali pada pengertian stop motion, yaitu salah satu teknik dalam pembuatan animasi. Teknik ini terdiri dari dua kata yaitu stop yang berarti berhenti dan motion yang berarti gerakan / bergerak. Teknik ini menggunakan  prinsip frame to frame, seperti animasi 2 dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu mengatur frame per frame gambar. Yang membedakan adalah cara menghidupkannya.

Animasi pada umumnya memiliki gerakan-gerakan yang lincah seperti yang ada dalam 12 prinsip animasi, namun jika mengerjakan menggunakan stop motion gerakan tidak akan tampak lincah karena keterbatasan gerak objek. Pada umumnya animasi awalnya bukan video, melainkan kumpulan gambar yang berurutan sehingga akhirnya menjadi sebuah video. Begitu pun stop motion, juga terdiri dari kumpulan gambar yang berurutan. Namun kumpulan gambar yang didapatkan dalam stop motion tidak lah sehalus pengerjaan animasi dengan komputer. Karena pengambilan sebuah gambarnya memerlukan penggerakan objek secara manual. Dan objeknya bukanlah benda hidup.

   Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Mengikuti perkembangan jaman, maka muncullah perkembangan software-software yang mulai banyak diciptakan untuk mendukung pembuatan animasi mulai dari animasi stopmotion hingga animasi 3D.

Kelebihan Stop Motion Animation:
- Siapapun dapat membuatnya
- Tidak diperlukan peralatan yang ‘wah’. Biasanya menggunakan malam / papercraft / clay
- Kamera
- Tripot

Kelemahan Stop Motion Animation:
- Proses pengerjaan lama
- Konsep harus matang
- Diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi
- Keterbatasan gerak objek

Selasa, 04 Juni 2013

ANIMASI TRADISIONAL



ANIMASI TRADISIONAL

Definisi Animasi Tradisional
        Animasi tradisional merupakan animasi yang di hasilkan atau dibuat melalui tangan. Animasi ini digunakan untuk film-film pada abad ke 20. Bingkai individu film ini adalah gambar-gambar lukisan, yang mula-mula dilukis di atas kertas. Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid transparent. Mentransfer satu frame ke frame lain, membersihkan cels plastik, cat tangan, dan kemudian film  secara berurutan atas gambar latar belakang. Proses ini membutuhkan tim seniman, seniman clean-up (tim yang membuat gambar kasar jadi lebih rapih), pelukis, sutradara, seniman latar belakang, dan kru film / kamera, bersama dengan seniman storyboard dan penulis naskah untuk bekerja di luar konsep asli, untuk proyek skala besar, jumlah waktu, tenaga , dan peralatan yang terlibat juga berjumlah sangat banyak. Pada pembuatan animasi tradisional, setiap tahap gerakan digambar satu persatu di atas cel. Namun  metode ini sudah jarang atau bahkan tidak di gunakan lagi sejak tahun 1990 karena munculnya teknik animasi dengan komputer.
Kebanyakan kita mengatakan jenis animasi ini adalah animasi 2 dimensi. hal ini dikarenakan wujud visual dari animasi ini berkesan flat atau datar, sehingga dikatakan animasi 2 dimensi. 
Abstract
Pada zaman dahulu kala, sebelum komputer ditemukan. Manusia membuat film animasi dengan menggambar tokoh-tokohnya di kertas putih kosong. Bak tongkat sihir, tangan-tangan terampil para animator menghidupkan cerita dongeng dengan gambar-gambar indah.Walt Disney dianggap sebagai pelopor seni animasi yang menyajikan kita karakter mulai dari Miki Tikus, Donal Bebek, Paman Gober, dll. Namun, selain tokoh-tokoh kartun nan lucu itu, Disney juga menyuguhkan kita film-film animasi panjang (feature length animation) hasil kreasi keajaiban tangan-tangan animatornya.Pada Tahun 1995, Disney merilis Toy Story yang dibuat Pixar. Sejak itu era keemasan animasi komputer dimulai. Sejak Toy Story, lebih banyak film animasi yang dibuat dengan komputer ketimbang gambar tangan. Film animasi gambar tangan alias animasi tradisional The Lion King, yang aslinya di rilis pada tahun 1994, dirilis ulang dalam format 3D. Hasilnya, selama 2 pekan The Lion King (3D) merajai puncak box office mengalahkan film-film yang dibintangi Brad Pitt, Morgan Freeman, maupun Robert DeNiro. 
Animasi Tradisional
Pada zaman dahulu kala, sebelum komputer ditemukan. Manusia membuat film animasi dengan menggambar tokoh-tokohnya di kertas putih kosong.  Bak tongkat sihir, tangan-tangan terampil para animator menghidupkan cerita dongeng dengan gambar-gambar indah. Walt Disney dianggap sebagai pelopor seni animasi yang menyajikan kita karakter mulai dari Miki Tikus, Donal Bebek, Paman Gober, dll. Namun, selain tokoh-tokoh kartun nan lucu itu, Disney juga menyuguhkan kita film-film animasi panjang (feature length animation) hasil kreasi keajaiban tangan tangan animatornya.Pada Tahun 1995, Disney merilis Toy Story yang dibuat Pixar. 
Sejak itu era keemasan animasi komputer dimulai. Sejak Toy Story, lebih banyak film animasi yang dibuat dengan komputer ketimbang gambar tangan. Film
animasi gambar tangan alias animasi tradisional The Lion King, yang aslinya di rilis pada tahun 1994, dirilis ulang dalam format 3D. Hasilnya, selama 2 pekan The Lion King (3D) merajai puncak box office mengalahkan film-film yang dibintangi Brad Pitt, Morgan Freeman, maupun Robert DeNiro. Memperingati kembalinya kedigdayaan animasi tradisional Walt Disney di puncak box office, Disney merating 10 film animasi tradisional yang terbaik selama ini. Hasilnya, ini dia 10 pilihan film terbaik Walt Disney:
1. Pinocchio, 1940
2. Beauty and the Beast, 1991
3. Fantasia, 1940
4. Snow White and Seven Dwarfs, 1937
5. The Lion King, 1994
6. Cinderella, 1950
7. The Little Mermaid, 1989
8. Tarzan, 1999
9. Lady and the Tramp, 1955
10. Pocahontas, 1995
 
Dikatakan animasi Tradisional karena di buat dengan tangan. Dan teknik ini adalah jenis animasi pertama yang ada di dunia.

Tipe Animasi Tradisional
1.      Tipe animasi tradisional
Cel animation
-          Berdasarkan pada perubahan yang terjadi dari satu frame ke frame berikutnya
-          Digambar pada celluloid sheets (sehingga dinamakan Cel animation) yang sekarang
-          Bina Nusantara digantikan oleh layer-layer digital
-          Path animation
-          Menggerakkan obyek di layar di sepanjang jalur yang telah ditentukan


Jenis- jenis Animasi Tradisional
1.      Jenis – jenis animasi tradisional
a.       Zoetrope (180 AD; 1834)
Zoetrope adalah perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal [rujukan?] Zoetrope dasar diciptakan di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan produktif ( ). Terbuat dari kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung perangkat di atas lampu. Udara berubah naik baling-baling di bagian atas dari yang tergantung gambar dilukis di panel akan muncul untuk bergerak jika perangkat berputar pada kecepatan yang tepat [5] [6] [7] [8]. Para zoetrope modern diproduksi pada tahun 1834 oleh William George Horner. Perangkat dasarnya adalah sebuah silinder dengan celah vertikal di sekitar sisi. Sekitar tepi bagian dalam dari silinder ada serangkaian gambar di sisi berlawanan dengan celah. Sebagai silinder diputar, pengguna kemudian terlihat melalui celah untuk melihat ilusi gerak. Zoetrope ini masih digunakan dalam program animasi untuk menggambarkan konsep awal animasi.
b.      Lentera ajaib
Lentera ajaib adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16 [rujukan?]. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
c.       Thaumatrope (1824)
Thaumatrope Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar muncul untuk bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi, kemampuan otak untuk terus merasakan gambar. Penemuan adalah dikreditkan beragam [rujukan?] Charles Babbage, Peter Roget, atau John Ayrton Paris, tetapi Paris diketahui telah digunakan untuk menggambarkan satu fenomena Phi pada 1824 ke Royal College of Physicians.
d.      Phenakistoscope (1831)
Sebuah disk phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer Austria.
e.       Sandal buku (1868)
Buku Flip pertama dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah buku sandal dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk membalik halaman.
f.       Praxinoscope (1877)
Para praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud, merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar, tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil, cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre.


Cara Kerja Animasi Tradisional
Cel animasi mengacu kembali ke cara Tradisional animasi dalam satu set gambar tangan. Dalam proses animasi, gambar banyak diciptakan yang sedikit berbeda tetapi progresif di alam, untuk menggambarkan tindakan-tindakan tertentu. Telusuri gambar pada lembar yang jelas. Lembar jelas adalah dikenal sebagai cel dan merupakan media untuk menggambar frame. Sekarang menggambar garis besar untuk foto-foto dan pewarnaan mereka pada kembali dari cel tersebut. Cel merupakan metode yang efektif yang membantu untuk menghemat banyak waktu dengan menggabungkan karakter dan latar belakang. Ini juga memungkinkan untuk menempatkan gambar-gambar sebelumnya di atas latar belakang lain atau cels setiap saat diperlukan. Di sini, Anda tidak perlu menggambar gambar yang identik lagi karena memiliki kemampuan menyimpan animasi sebelumnya yang dapat dimanfaatkan bila diperlukan.
Mewarnai latar belakang mungkin tugas yang lebih sulit daripada satu gambar, karena mencakup seluruh gambar. Latar Belakang membutuhkan shading dan pencahayaan dan dapat dilihat untuk durasi yang lebih lama. Kemudian gunakan kamera digital Anda untuk memotret gambar-gambar ini. Sekarang, animasi cel dibuat ekstra menarik melalui penggunaan gambar-gambar bersama dengan musik, efek suara dan pencocokan asosiasi waktu untuk setiap efek. Misalnya Untuk menunjukkan ini kartun, 10-12 frame yang dimainkan dalam suksesi cepat per detik untuk menawarkan ilustrasi gerak dalam sebuah animasi cel.
Film Animasi & Nilai Humanisnya
Animasi biasanya identik dengan menggambar , meski tidak menutup kemungkinan untuk membuat animasi melalui medium lainnya seperti fotografi ataupun objek. Hal ini terutama karena pada dasarnya animasi adalah menciptakan gerakan, dan cara termudah adalah dengan menggambar rangkaian gerakan. Sehingga bisa dikatakan bahwa animasi adalah media berbasis kartun. Kesamaan dalam visualisasi antara komik strip (yang dikenal juga sebagai kartun strip) dengan animasi membuat istilah film kartun menjadi semakin lekat dengan animasi. Istilah film kartun sendiri memiliki nilai plus dan minus. Nilai plusnya adalah karena kartun adalah cara menggambar yang biasanya menyederhanakan objeknya, menangkap esensi dari objek tersebut tetapi tetap mampu merepresentasikan objek orisinil-nya. Justru karena penyederhanaan inilah yang membuat kartun menjadi mudah untuk diikuti dan direspon dibandingkan sesuatu yang secara visual, realistik. Hal ini disebabkan karena kartun adalah bentuk penguatan melalui penyederhanaan (amplification through simplification) . Dengan penyederhanaan, khususnya pada karakter, akan membuat pemirsa lebih mudah melakukan role playing dan menjadi `satu’ dengan karakter tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gambar-gambar kartun bisa disukai oleh beragam orang, melintasi batas usia hingga negara. Akan lebih mudah untuk ‘mendengarkan’ apa yang dikatakan karakter kartun dibandingkan bila hal yang sama disampaikan oleh karakter yang terlihat lebih realistik. Hanya saja, bentuk kartun yang sederhana dan cenderung jauh dari bentuk-bentuk realistis ini juga membawa stigma yang kurang menguntungkan: cap bahwa film kartun adalah hanya untuk konsumsi anak-anak saja. Hal ini terutama disebabkan bentuk-bentuk kartun yang kebanyakan sederhana dan lucu, seperti karakter Mickey Mouse, Donald Duck atau Totoro. Di Indonesia misalnya, seorang dewasa yang gemar menonton film animasi/film kartun biasanya akan digoda karena dianggap masih belum dewasa karena masih suka melihat film animasi tadi. Hal ini bisa jadi membuat eksplorasi film kartun/animasi sebagai sebuah medium menjadi lebih terbatas. Sebenarnya permainan sejauh mana tingkat penyederhanaan dari gambar kartun yang kita buat bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan konteks dari untuk tujuan apa animasi yang akan kita buat. Jika kita menggambar sebuah dunia dengan gaya yang sangat kartun, maka jika benda-benda mati yang ada di dalam dunia tersebut tiba-tiba melompat dan menyanyi, maka hal itu masih bisa kita percayai. Tetapi jika kita ingin menampilkan kompleksitas serta kenyataan dari dunia ini, maka ada tingkat kerealistikan akan memainkan peran yang cukup penting. Misalnya begini. Saat Walt Disney mulai menganimasikan Snow White and the Seven Dwarves, mereka menemukan satu fakta bahwa saat mereka menggarap para kurcaci, yang dipentingkan di sana adalah karakterisasi dari masing-masing kurcaci tadi. Karena memiliki penampilan yang sangat kartun apalagi setiap karakter kurcaci cenderung harus berekspresi secara berlebih-lebihan (exaggerated) , maka gerakan-gerakan yang dibuat memiliki ruang jeda yang cukup luas bagi kemungkinan kesalahan gerakan. Tetapi saat menggarap Snow White yang notabene terlihat sebagai sosok putri dengan unsur manusia yang tinggi, maka seluruh gerakan yang dibuat harus benar-benar mendekati gerakan manusia. Jika tidak, maka gerakan yang `salah’ tadi akan membuat Snow White menjadi aneh (out of character). Bagaimana kita menentukan tingkat penyederhanaan dalam kartun ini menjadi penting karena para pencerita dalam berbagai media telah mengetahui bahwa cara untuk melibatkan pemirsa adalah dengan meningkatkan tingkat identifikasi pemirsa terhadap karakter dalam cerita. Dan karena identifikasi pemirsa pada karakter-karakter dalam cerita merupakan spesialisasi kartun, maka film kartun/animasi memiliki keuntungan dalam mendobrak masuk ke dalam budaya popular Animasi dan Nilai-nilai Kemanusiaan/ Human Interest Melihat potensi animasi yang dengan kekuatan kartunnya mampu melintasi batas-batas usia, gender, ras hingga Negara, maka media ini bisa pula dimanfaatkan untuk menyentuh tematema yang tidak biasa bahkancenderung tabu tanpa menimbulkan gejolak jika hal yang sama disampaikan oleh media yang lebih realistik. Salah satunya adalah film animasi dengan tema-tema yang terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan (human interest). Menariknya adalah melihat bagaimana kisah-kisah yang sebenarnya tidak enak di sini bisa ditampilkan secara menyentuh, tidak membuat kita marah terhadap `ketidakadilan’ dalam perlakuan sosial masyarakatnya tetapi justru membuat kita merenung dan tergerak untuk berbuat yang lebih baik bagi lingkungan kita. Karena apa yang ditampilkan dalam antologi animasi ini adalah sebuah potret yang jujur tentang apa yang terjadi di lingkungan kita sendiri. Memang, bagaimanapun tetap tidak mudah dalam mengangkat tema-tema yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam format animasi. Meski secara bentuk medium animasi telah memiliki kelebihan-kelebihan karena sifatnya yang berbasis pada dunia kartun yang lebih mudah untuk diterima masyarakat luas, tetap dibutuhkan kebijakan dan kehati-hatian dalam pengungkapannya. Pemilihan tema serta pendekatan seperti apa yang ingin digunakan saat membuat film animasi dengan tema-tema seperti ini akan memegang peran yang sangat penting. Ada tema-tema yang lebih masuk jika disampaikan melalui pendekatan humor dan komedi tetapi sarat akan unsur-unsur satir, ada juga tema yang lebih mengena dan menyentuh jika disampaikan melalui pendekatan yang lebih realistis. Juga bagaimana menentukan tentang bagaimana kisah tadi diceritakan (plot dan storytelling) . Apakah menggunakan pendekatan langsung (straight to the point) ataukah dengan sindiran halus,ataukah dengan jalan memutar dan pemanfaatan unsur simbolisasi? Di sinilah, kepekaan dari seorang sutradara dan animator akan memegang peran yang cukup krusial. Media animasi, seperti halnya media-media lainnya memiliki cakupan pemanfaatan yang hampir tidak terbatas. Didukung dengan dasar medianya yang berawal dari gambar dan kartun membuat animasi memiliki beberapa keunggulan, terutama dalam bagaimana animasi bisa dengan mudah diterima oleh beragam kalangan masyarakat dan kemampuannya untuk survival, bertahan untuk berada di dalam pikiran kita dalam jangka waktu yang sangat lama. Maka akan sangat
Disayangkan jika potensi seperti kemudian jatuh terjebak stigma-stigma yang akhirnya membatasi kemungkinan eksplorasi media tersebut Salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan adalah menggunakan media animasi untuk merambah tema-tema kemanusiaan/ human interest. Melihat kondisi social masyarakat kita saat ini, tampaknya menjadi hal yang penting untuk mengedepankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan tadi sebagai potret yang jujur terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar kita, mengangkat dan menyentuh persoalan-persoalan yang kritis, tetapi tetap berhati-hati dalam penyampaiannya karena yang dituju adalah kondisi yang lebih baik. Media animasi tampaknya memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk itu, dan sekarang tinggal bagaimana kita, terutama kalangan animator untuk menyikapinya.
 Terima kasih.