Selasa, 08 Oktober 2013

TUGAS 4
Kode MK / Kelas        : ID 300 D
No. / Nama / Nim        : 30 / Gladys Heny Nere / 702011160

1.      Pentingnya Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Kepentingan sangat diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis ataupun organisasi tertentu. Kepentingan dapat juga dikatakan sebagai tujuan yang harus dicapai,karena ada hal-hal tertentu yang dilakukan guna memenuhi kepentingan itu sendiri. Kepentingan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Ø  Kepentingan Umum : yaitu kepentingan yang mengutamakan kepuasan bersama dalam sebuah lingkungan atau dalam sebuah organisasi.
Ø  Kepentingan pribadi    : yaitu kepentingan yang berpusat pada kepuasan individu. Individu ini akan berusaha melakukan apa saja untuk mencapai kepuasan yang telah menjadi kepentingannya atau hal yang diprioritaskan.


2.      Perbeedaan manajer dan Pemimpin
Perbedaan pemimpin dan manajer agak sulit untuk dibedakan,karena pemimpin dan manager ibarat 1 koin dengan 2 sisi. Artinya,walaupun berbeda namun manager dan pemimpin mempunyai fungsi yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.  Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa keberadaan peran lain.  Pemimpin yang tidak bisa mengelola akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin akan gagal dalam aktivitas manajerialnya.  Namun sesungguhnya pemimpin dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinanpersonality atau authority (berwibawa).  Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya.  Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja.  Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut.  Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”.

Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Manajer
Pemimpin

·         Mengelola
·         Dapat di cetak
·         Memelihara
·         Memfokuskan pada sistem dan struktur
·         Mengandalkan kontrol
·         Berorientasi jangka pendek
·         Bertanya bagaimana dan kapan
·         Berorientasi pada hasil
·         Meniru
·         Menerima status quo
·         Seperti tentara yang siap selalu diperintah
·         Melakukan dengan benar

·         Berinovasi
·         Tidak dapat di cetak
·         Mengembangkan
·         Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
·         Menumbuhkan kepercayaan
·         Memiliki perspektif jangka panjang
·         Bertanya apa dan mengapa
·         Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
·         Menciptakan
·         Menentang status quo
·         Adalah dirinya sendiri
·         Melakukan hal yang benar

Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja.
Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki.  Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat pengangkatan.  Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan kontrak  sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagaistaf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki organisasi.  Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.
Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada atasannya.  Sedangkanpemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya.   Seorang pemimpin (leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki fungsi dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan atau hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin (leader) lebih menekankan pengaruh atau karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman.
Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.  Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak.  Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan pemimpin adalah baik.  Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-beda.  Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

3.      Kepemimpinan awal dan Kontemporer
Kepemimpinan awal itu berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin itu berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).
  Teori ciri
Riset kepemimpinan di tahun 1920-an dan 1930-an berfokus pada ciri pemimpin karakteristik yang mungkin digunakan untuk membedakan pemimpin dari  non  pemimpin. Maksudnya adalah mengisolasi saru ciri  atau lebih yang dimiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki non pemimpin. Beberapa ciri yang  dipelajari itu meliputi postur fisik, penampilan, kelas social, stabilitas emosi, kecekatan berpidato, dan kemampuan bersosialisasi. Adapun tujuh ciri yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif meliputi hasrat, keinginan memimpin, kejujuran dan integritas,kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengetahuan yang  terkait dengan pekerjaan dan ekstraversi.
Teori perilaku
Teori-teori kepemimpinan yang mengenali perilaku dengan membedakan antara pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif. Para peneliti berharap bahwa pendekatan teori perilaku akan memberikan jawaban yang lebih pasti tentang sifat kepemimpinan daripada teori ciri perilaku.
Sedangkan kepemimpinan kontemporer adalah kepemimpinan teori yang baru dikembangkan, kepemimpinan ini meliputi Teori atribusi kepemimpinan, Kepemimpinan kharismatik, Kepemimpinan transformasional, dan teori Visioner.
Teori Atribusi Kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin mengelola sifat-sifat/ciri/latar belakang orang-orang yang dipimpinnya sehingga dapat dipengaruhi untuk melakukan sesuatu demi kepentingan organisasi.
Kepemimpinan kharismatik merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin karismatik untuk merutinisasi karisma walaupun sukar untuk dilaksanakan. Kepemimpinan karismatik memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para pengikut dan organisasi.
Kepemimpinan pentransformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Dari teori ini memberikan suatu kejelasan tentang cara pemimpin transformasional mengubah budaya dan strategi-strategi sebuah organisasi. Pada umumnya, para pemimpin transformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.
Kepemimpinan visioner adalah pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya dalam hal keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang lebih tinggi (greater good). Pemimpin yang visioner akan rela berkorban karena ia dapat melihat bahwa ada sesuatu yang berharga di ujung perjuangannya.

4.      Contoh sikap dan karakteristik kepemimpinan
Sikap seorang pemimpin adalah :
Ø  Bertanggung jawab, Jujur, Tegas, Adil dan Bijaksana
Ø  Menjadi contoh bagi rekan-rekannya atau bawahannya
Ø  Rendah hari
Ø  Menguasai diri,dan lingkungan
Ø  Mengutamakan kepentingan kelompok

Karakter seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
Ø  Drive (dorongan) : pemimpin yang unggul memiliki dorongan untuk bertindak dan meraih hasil serta mampu menginspirasi anggotanya.
Ø  Desire to lead (keinginan) : pemimpin yang unggul harus memiliki keinginan yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin yang lainnya, dan menunjukkan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab.
Ø  Integrity (integritas) : seorang pemimpin harus mampu menunjukkan integritas moral yang kokoh dan layak diteladani.
Ø  Self Confidence (percaya diri) : pemimpin yang unggul memiliki rasa percaya diri yang kuat, dan mampu meradiasikan self confidence ini kepada anggotanya.
Ø  Intelligence (cerdas) : seorang pemimpin memeliki kecerdasan, mampu mengolah beragam informasi dan menganalisanya guna membuat keputusan yang tepat.
Ø  Job-rellevant Knowlledge : seorang pemimpin harus berwawasan luas dan memiliki pengetahuan yang relevan dengan bidang tugas yang dijalaninya.





Daftar pustaka / Sumber